Rabu, 19 Mei 2010

Renungan

RENUNGAN

“ Bangkit, Menjadi Teranglah”
Nas. Yesaya 60: 1 - 7


Bangkitlah menjadi teranglah, inilah seruan suara nabiah Trito Yesaya di tengah-tengah suasana umat Israel yang telah kembali dari pembuangan Babel. Pernyataan ini adalah suruhan atau kalimat perintah. Mengapa diserukan supaya mereka bangkit!. Ternyata setelah umat itu kembali ke Yerusalem, yang mereka alami, yang mereka lihat adalah suatu kondisi dan keadaan yang di luar perkiraan mereka. Mereka melihat kota Yerusalem yang telah hancur, yang mereka lihat adalah kesulitan hidup yang berkepanjangan yang akan menimpa hidup mereka, karena ternyata disini tidak ada yang menjamin masa depan yang lebih baik, karena suasana keadaan yang mereka alami boleh dikatakan sama dengan yang mereka alami di pembuangan Babel.
Penderitaan mereka di tambah pula dengan sikap para pemimpin umat ini yang telah lebih mengutamakan kepentingan dirinya sendiri, para pemimpin mereka yang korup yang membiarkan ketidakadilan merejalela dan semakin membawa umat ini semakin terpuruk dalam ketidakpastian. Sebagai pemimpin umat itu mereka seharusnya yang harus memikirkan solusi bagi keadaan yang menimpa masyarakat mereka, namun dalam kenyataannya mereka turut menjadi pelaku ketidakadilan dan penindasan bagi masyaratakt kalangan bawah.
Hal inilah yang membuat umat ini menjadi semakin terlena dalam keterpurukan hidup yang mereka alami dan hanya pasrah menghadapi kesulitan hidup yang ada. Banyak orang yang telah kehilangan pengharapannya akan janji keselamatan yang Tuhan berikan kepada mereka.
Sehingga mereka terlelap, dan hanya menyesali keadaan tampa mau berbuat yang lebih berarti dalam hidupnya. Oleh karena itulah nabi Trito Yesaya ini menyerukan kepada umat yang menderita itu:” Bangkitlah, berdirilah, bangunlah, berbuatlah, jangan hanya menyesali diri karena sikap yang hanya bersungut-sungut, meratapi penderitaan dan pergumulan hidup yang demikianlah yang dapat membawa kehancuran hidup bagi mereka. Oleh karena itu bangkitlah. Usahakanlah, berbuatlah dan keluarlah dari sikap yang pesimis bahkan yang apatis itu, namun lakukanlah yang sesuai iman pengharapanmu.
Dalam Yesaya 59:1 dikatakan: “ sesungguhnya, tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan dan pendengaran-NYa tidak kurang tanjam untuk mendengar”
Sesungguhnya Tuhan itu berkuasa untuk memberikan yang terbaik bagi umatnya. Sesungguhnya tidak ada yang mustahil bagi Allah. Dan ini telah nyata dalam sejarah keselamatan yang Tuhan Allah lakukan bagi umat Israel itu. Bila dari pemikiran manusia adalah tidak aka ada lagi perobahan hidup bagi umat terbuang itu, namun ternyata Tuhan Allah melakukan diluar perkiraan manusia. Allah memakai bangsa lain, Allah memakai raja Koresy, raja Cyrus untuk mengembalikan umat Israel yang terbuang di Babel itu di Yerusalem. Bila Tuhan Allah telah melakukan begitu banyak keajaiban bagi kehidupan mereka., Bila Tuhan Allah mendengarkan jeritan mereka ketika di Babel maka sudahlah pasti Allah juga mampu dan berkuasa untuk melakukan hal-hal yang terindah bagi umat-Nya, dan Tuhan pasti akan menggenapi janji-Nya. Oleh karena itu dalam masa-masa penantian janji pengharapan yang Tuhan berikan inilah apa yang harus mereka lakukan. Apa yang dikehendaki Allah dari umat-Nya itu.
Yang dikehendaki Allah adalah mereka harus bangkit, mereka harus berbuat, mereka harus mengisi keselamatan, kemerdekaan yang telah Tuhan berikan kepada mereka. Sama seperti seorang petani yang mengharapkan hasil dari pertanian yang dikelolanya, bila ia hanya berpangku tangan tanpa berbuat, tanpa berusaha untuk mencapai yang diharapkan maka pengahrapannya itu pastilah sia-sia, bila ia tidak bekerja mengurus sawahnya, dan memberikan kebutuhan tanaman yang di tanamnya maka siasialah pengharapannya itu, sebab bila tidak ia usahakan maka sudah tentu tanaman itu bisa kekeringan dan mati atau kemungkinan onak duri atau rumput liar dan hama akan merusak tanamannya itu sehingga berakibat gagal panen. Tetapi ketika ia berbuat, bangkit dan memelihara pengharapannya dengan bertindak untuk mencapai harapannya maka disitulah berkat Tuhan ia terima, sehingga hasil yang didapat, diperolehnya pastilah berlipat ganda.
Demikian pula yang dikehendaki oleh Allah dari umat itu, mereka harus bangun dari keterpurukan hidup mereka dengan berbuat, dengan berkarya dan berusaha untuk keluar dari pergumulan dan penderitaan hidup yang mereka alami karena dengan demikianlah berkat Allah melimpah dalam hidup mereka. Karena tujuan keselamatan yang Tuhan telah berikan kepada mereka adalah untuk menjadikan mereka umat itu untuk menjadi terang, untuk menjadikan bangsa itu juga dapat memancarkan atau membiaskan sinar kehidupan, sinar terang yang bersumber dari Allah sama seperti berkat Allah kepada nenek moyang mereka Abraham: “ kau akan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa” .
Saudara, ditengah keadaan kita saat inilah suara nabiah Trito Yesaya berseru kepada kita saat ini: “ Bangkitlah, menjadi teranglah “. Kita di suruh untuk bangkit, kita diajak untuk berusaha dan berkarya mengisi keselamatan yang Tuhan berikan kepada kita. Kita diajak untuk tetap berpengharapan menatap kedepan kepada janji Allah kepada kita. Di kondisi yang terjadi dalam kehidupan kita yang penuh suka duka, yang mengalami berbagai pergumulan, namun dalam kondisi yang demikian juga, kita sebagai orang Kristen dituntun firman Tuhan supaya selalu kreatif, aktif dan innovatif di dalam mengisi hidup dan semakin menata hidup kita untuk berjalan sesuai dengan kehendak Allah.
Firman Tuhan menyapa mu: “ Bangkitlah !bila selama ini kita tidak memperhatikan lingkungan sekitar kita bangkitlah benahilah lingkungamu “
Bila selama ini kita sebagai remaja, muda/i belum ambil bagian dalam kegiatan Pelayanan Gereja, maka bangkitlah untuk melayani Tuhan..
Bila selama ini kita hanya mementingkan diri kita sendiri, bangkitlah tunjukkan kepedulianmu terhadap sesamamu.
Bila selama ini ada dendam di antara kamu, bangkitlah maafkan saudaramu, hiduplah dalam kasih Kristus.
Mateus 5:14:” Kamu adalah terang dunia ini”. Hal ini menunjuk kepada tujuan hidup kita, yaitu hidup dalam terang dan menjadi terang dalam terang Kristus yang merupakan sumber terang dunia ini. Pernyataan hidup dalam terang menjelaskan bahwa kehidupan kita tidak diliputi oleh keragu-raguan, ketidak jelasan dan ketidak pastian, sebab hanya orang yang hidup dalam gelaplah kehidupannya dipenuhi oleh ketidak jelasan, keragu-raguan dan ketidakpastian akan masa depan hidupnya.Oleh karena itu jadilah terang, sebab terang Allah telah dinyatakan dalam Kristus untuk hidupmu. Amen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar